SariAgri - Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) mewakili Asia. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan kepercayaan ini bermakna pengakuan atas kinerja positif sektor pertanian Indonesia.

Pertanian kita dinilai tumbuh luar biasa oleh FAO dalam beberapa waktu terkahir. Sektor pertanian Indonesia telah memberikan kontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif. Maka penunjukan sebagai anggota dewan ini, kami nilai sebagai kepercayaan yang luar biasa,” ujar Mentan.

Mentan menyebut program pembangunan sektor pertanian di bawah arahan Presiden Joko Widodo, terus membuahkan hasil positif. Kinerja dan kontribusinya terhadap pemulihan ekonomi sangat baik dan terjaga.

Kita berharap program pertanian Indonesia mampu mewarnai kebijakan pertanian dunia. Menginspirasi bagi negara lain, dan kita berperan dalam menyediakan pangan masyarakat dunia, &  katanya.

Baca Juga: Dulu Tak Dilirik Dianggap Tanaman Liar, Sekarang Porang Banyak Dicari OrangPengembangan DSP Labuan Bajo Flores Peluang Petani Pasok Kebutuhan Pangan 

Indonesia terpilih sebagai Anggota Dewan FAO pada sidang ke-42 Konferensi FAO secara virtual 14-18 Juni 2021. Indonesia dinominasikan Filipina dan India mewakili Grup Asia bersama dengan lima negara anggota lainnya yaitu Bangladesh, Filipina, Jepang, Cina dan Republik Korea.

Sebagai Anggota Dewan FAO 2021-2024, Indonesia dapat berperan secara aktif mewarnai berbagai kebijakan di FAO, khususnya terkait pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 2030, transformasi sistem pangan berkelanjutan, dan pengawalan kerja sama teknis melalui platform Hand-in-Hand Innitiative (HIHI) yang dapat disinergikan dengan Indonesia melalui Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular.

Mentan Syahrul Yasin Limpo, selaku ketua Delegasi Indonesia dalam pernyataannya pada debat umum bertema Transformasi Sistem Pangan Pertanian: dari Strategi ke Aksi, menyoroti pentingnya upaya berkelanjutan untuk transformasi menuju sistem pertanian pangan yang lebih inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

Transformasi sistem pertanian pangan di Indonesia telah dilakukan dengan mengedepankan prinsip berorientasi lokal, kolaboratif, transformatif, tangguh, dan berkelanjutan.

“Komitmen Indonesia untuk terus bekerja sama dengan FAO dan Anggotanya, termasuk melalui Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular. Secara khusus, penguatan kolaborasi menjadi sangat penting dalam penanganan dampak Covid-19 terhadap sistem pangan dan pertanian, & pungkasnya.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama