Sariagri - Masih jarang milenial yang menggeluti sektor pertanian. Namun bagi mereka yang menyukainya, selain hasil panen juga menjadi sarana untuk mendapatkan ketenangan batin dan mensyukuri setiap detik kehidupan.
Hamzah Abdullah (24), milenial asal Jakarta Selatan yang memutuskan menjadi petani sejak tahun 2020. Dia tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Kumbang, binaan Dinas Kehutanan Jakarta, yaitu Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wika, Srengseng Sawah.
“Yang saya dapetin dari bertani yaitu kepuasan batin. Ketika saya yang nanem dan saya juga yang memanen ada rasa senang berbeda disitu. Terus saya juga dapat ketenangan batin, dimana ketika berbuah kita bisa bagi-bagi (hasil panen),” ujarnya saat ditemui Sariagri.id di RTH Wika, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Rabu (9/3/2022).
Dul sapaan akran milenial ini menjelaskan tanaman pertama yang membuatnya penasaran adalah rosela. Namun karena perawatannya mahal kini dia memilih untuk membudidayakan tanaman buah.
“Tanaman pertama yang bikin saya penasaran dulu itu rosela, tapi dia butuh perawatan ekstra. Terus kesini-sininya milih untuk tanaman buah aja deh yang gak terlalu banyak ngeluarin biaya buat beli obat dan ini itu,” jelasnya.
Dul menyebutkan saat ini dirinya mengembangkan beragam varietas buah mulai dari pembibitan buah alpukat cipedak hingga jambu kristal. Saat ini dia fokus pada tanaman jambu kristal yang dibudidayakannya karena sedang berbuah.
“Jambu kristal tuh hamanya kutu putih, cara atasinnya disemprot pakai air rendeman puntung rokok bakalan hilang. Kita juga gak pakai pupuk kimia paling kita bikin kompos sama pupuk kandang,” terangnya.
Untuk mendapatkan hasil berupa materi dari kegiatan pertanian memang membutuhkan waktu. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya Dul juga memiliki usaha pribadi yaitu dengan berjualan beragam obat herbal.
“Selain bertani saya juga ada kerjaan lainnya, jualan obat herbal. Itu buat masukkan saya sehari-hari lah selain pertanian, uang cepat lah ibarat kata,” tandasnya.
“Bertani di Jakarta itu menjanjikan karena pasarnya dekat, tapi ya memang lahannya aja yang makin kesini makin sempit. Tapi asal mau inovatif pasti bisa sih menghasilkan dari pertanian,” pungkasnya.
Video:
https://pertanian.sariagri.id/90449/kisah-milenial-jaksel-menjadi-petani-untuk-dapatkan-ketenangan-batin?utm_source=dlvr.it&utm_medium=blogger&utm_campaign=Google%20SariAgri.id
https://pertanian.sariagri.id/90449/kisah-milenial-jaksel-menjadi-petani-untuk-dapatkan-ketenangan-batin?utm_source=dlvr.it&utm_medium=blogger&utm_campaign=Google%20SariAgri.id
Posting Komentar