Sariagri - Beberapa jenis burung dikenal sebagai musuh utama petani, seperti burung pipit yang menjadi musuh petani padi karena memakan bulir padi, sehingga tanaman menjadi rusak.
Namun sebuah penelitian baru dari ilmuwan University of California, Davis, menunjukkan bahwa pertanian dengan habitat alami di sekitarnya, akan menerima manfaat paling besar dari burung, termasuk lebih sedikit kerusakan tanaman dan risiko keamanan pangan yang lebih rendah.Dikutip dari ucdavis.edu, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Ecology, dilakukan di 21 ladang stroberi di sepanjang Central Coast California. Para ilmuwan melihat bagaimana praktik pertanian yang berbeda memengaruhi biaya dan manfaat yang diberikan burung liar di pertanian stroberi.
Mereka menggabungkan hampir 300 survei burung dan analisis molekuler lebih dari 1.000 sampel tinja dari 55 spesies burung untuk menentukan burung mana yang memakan hama, serangga dan tanaman bermanfaat, dan membawa patogen bawaan makanan.Para peneliti menemukan bahwa burung yang membawa patogen dan memakan buah beri bukan berasal dari habitat alami di sekitarnya. Kehadiran habitat alami adalah satu-satunya pendorong terpenting yang membedakan sebuah lahan pertanian di mana burung liar membawa lebih banyak manfaat daripada bahaya.Penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar spesies burung membawa biaya dan manfaat bagi pertanian, tergantung pada bagaimana lahan tersebut dikelola.
"Alam itu berantakan, dan burung itu kompleks. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah memahami bagaimana memanfaatkan keuntungan sekaligus mengurangi kerugian dari keberadaan habitat alami burung di sekitar lahan pertanian,"" kata Elissa Olimpi, penulis utama studi dan ilmuwan dari UC Davis. Studi ini adalah salah satu dari beberapa publikasi dari laboratorium Profesor Daniel Karp dari UC Davis yang menyoroti dampak lingkungan, pertanian, dan keamanan pangan dari pelestarian habitat burung di sekitar peternakan.
Studi terkait pada 2020 menemukan bahwa pertanian dengan habitat alami menarik lebih banyak burung pemakan serangga, sehingga petani mengalami lebih sedikit kerusakan buah beri di peternakan dengan lebih banyak habitat di dekatnya. Habitat seperti itu juga membawa lebih banyak spesies burung ke sekitar kawasan pertanian."Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan bahwa lanskap pertanian dengan habitat alami cenderung baik untuk konservasi, petani, dan kesehatan masyarakat," kata Profesor Daniel Karp. Dahulu, setelah wabah E.coli pada tahun 2006 menghancurkan industri bayam, petani AS ditekan agar menghilangkan habitat alami untuk menjaga satwa liar terutama burung tidak membawa patogen bawaan makanan dan menyebarkannya di lahan pertanian.
https://pertanian.sariagri.id/91763/tak-melulu-jadi-musuh-petani-ini-manfaat-burung-liar-di-sekitar-pertanian?utm_source=dlvr.it&utm_medium=blogger&utm_campaign=Google%20SariAgri.id
https://pertanian.sariagri.id/91763/tak-melulu-jadi-musuh-petani-ini-manfaat-burung-liar-di-sekitar-pertanian?utm_source=dlvr.it&utm_medium=blogger&utm_campaign=Google%20SariAgri.id
Posting Komentar