Kantor berita Reuters melaporkan pembatasan Covid-19 yang diterapkan otoritas Cina telah mengganggu pasokan pupuk ke wilayah timur laut negara itu, sebulan jelang penanaman musim semi. Apabila tidak segera diatasi, kondisi itu mengancam hasil panen tanaman jagung dan kedelai tahun ini. Para petani biasanya menyiapkan pupuk pada awal April, sebelum diaplikasikan ke ladang di akhir bulan selama penanaman. Namun, wabah Covid-29 telah memicu kontrol ketat pada pergerakan orang dan barang sehingga memperlambat pengiriman secara tajam. Produsen, dealer, analis, dan asosiasi pupuk mengatakan aturan yang mewajibkan pengemudi truk melakukan tes Covid setiap 24 jam, adanya izin khusus untuk mengirimkan barang, dan penangguhan pabrik karena kasus Covid lokal telah berkontribusi pada ketatnya pasokan. “Produksi pupuk nitrogen dan persiapan pupuk untuk penanaman musim semi telah sangat terpengaruh,” kata Asosiasi Industri Pupuk Nitrogen Cina pada minggu ini, seperti dikutip Reuters. Jilin, provinsi penghasil jagung terbesar kedua di Cina, merupakan salah satu yang paling terpukul setelah pemerintah setempat melarang pergerakan orang melintasi perbatasan provinsi itu saat kasus Covid mencapai ribuan setiap harinya. “Pasokan pupuk di sini sangat ketat,” kata seorang pedagang di Jilin. Dia mengalami kekurangan lebih dari 2.000 ton nutrisi tanaman penting bagi pelanggannya. Selain tersendatnya pasokan, harga pupuk juga mencatat rekor tertinggi akibat permintaan global yang kuat, biaya energi yang tinggi, dan sanksi terhadap produsen utama Rusia dan Belarusia. Terlepas dari upaya Beijing untuk menurunkan harga, indeks pupuk grosir Cina (CFCI) mencatat 40% lebih tinggi dari tahun lalu. Kondisi itu membuat banyak dealer enggan menyimpan stok dalam beberapa bulan terakhir, dan membuat mereka kekurangan pasokan dalam periode penjualan tersibuknya. Direktur Eksekutif produsen pupuk Sinofert Holdings (0297.HK), Ma Yue, mengatakan pihaknya masih memiliki sekitar 80.000—100.000 ton produk yang menunggu untuk dikirim. Menurutnya, perusahaannya juga telah mendapat 1000 ‘kartu hijau’ untuk truknya. Pemerintah Cina selalu mengupayakan upaya habis-habisan untuk menjamin panen yang sukses di tengah kekhawatiran keamanan pangan global.  
https://pertanian.sariagri.id/92919/cegah-penyebaran-covid-19-petani-cina-hadapi-krisis-pupuk?utm_source=dlvr.it&utm_medium=blogger&utm_campaign=Google%20SariAgri.id

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama