Sariagri - Guru Besar Fakultas Pertanian (Faperta) Institut Pertanian Bogor (IPB) Anas D. Susila mengatakan bahwa Sistem Pertanian Terpadu atau Integrated Farming merupakan cara nenek moyang orang Indonesia dalam mengolah pertanian.
"Pertanian terpadu itu aslinya dari indonesia. Itu adalah warisan tradisional yang masih dipelihara di kampung-kampung," kata Anas saat dihubungi Sariagri, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan pada masa revolusi hijau sistem pertanian tersebut justru dianggap kuno sehingga diganti dengan pertanian monokultur.
"Kemudian ketika masuk revolusi hijau, pertanian terpadu dianggap pertanian terbelakang dan dihancurkan kemudian dijadikan tanaman monokultur semuanya. Semua input harus beli ke toko atau ke pasar padahal dulunya pupuk bisa ambil dari kandang kambing atau sapi," jelas dia.
Padahal integated farming merupakan salah satu sistem pertanian terbaik karena tahan terhadap berbagai jenis iklim dan juga ramah lingkungan. Tak heran kalau saat ini banyak negara maju di Amerika Serikat dan Eropa yang menjalankan sistem pertanian ini.
"Ternyata praktik yang terbelakang itu justru oleh egara yang amat maju di Amerika dan Eropa itu adalah teknik pertanian yang sangat modern. Artinya ramah lingkingan dan tahan perubahan iklim dan berkelanjutam itu secara ekonomi, sosial, dan berkelanjutan itu kan suatu pertanian yang hebat. Setelah orang luar negeri memperkenalkan lagi, baru Indonesia mengadopsi lagi," jelas dia.
Prinsip dari pertanian terpadu adalah meminimalkan kehilangan material dari sistem yang digunakan. Selain itu, pertanian terpadu ini skalanya busa kecil atau besar. Jadi berbeda dengan pertanian monokultur kalau itu satu jenis.
Kendati demikian, jika Indonesia ingin menerapkan sistem pertanian terpadu masih perlu memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah kualitas pangan. Oleh karena saat ini sistem pertanian, perikanan, dan peternakan Indonesia masih menggunakan obat kimia, sehingga dapat mempengaruhi hasil dari sektor tersebut.
Sementara itu, pemerintah juga dapat mendorong petani untuk melakukan integrated farming terhadap sebuah kelompok tani atau gabungan kelompok tani di suatu wilayah. Oleh karena, integrated farming atau pertanian terpadu adalah cara bertani dengan mengkombinasikan beberapa komoditas terutama yang lintas sektor.
Video terkini:
https://pertanian.sariagri.id/90917/ahli-ipb-integrated-farming-sistem-pertanian-asli-indonesia?utm_source=dlvr.it&utm_medium=blogger&utm_campaign=Google%20SariAgri.id
https://pertanian.sariagri.id/90917/ahli-ipb-integrated-farming-sistem-pertanian-asli-indonesia?utm_source=dlvr.it&utm_medium=blogger&utm_campaign=Google%20SariAgri.id
Posting Komentar