Sariagri - Harga kontrak jagung di Bursa Komoditas Chicago atau Chicago Board of Trade (CBOT), Amerika Serikat, turun 1,23 persen menjadi 744,75 dolar AS per bushel atau gantang, Senin (28/3).  Bloomberg pada pertengahan perdagangan, pukul 12.00 WIB, mencatat harga gandum CBOT untuk kontrak Mei 2022 turun 2,38 persen atau 26,25 dolar AS menjadi 1.076,00 dolar AS per bushel. Hal yang sama terjadi pada kedelai, turun 9,70 persen atau 12 dolar AS menjadi 1.698,25 dolar AS per bushel. Harga jagung dan kedelai Chicago melemah karena trader menyesuaikan posisi menjelang laporan target penanaman Amerika Serikat yang diawasi secara luas pekan ini. Analis memperkirakan laporan Departemen Pertanian AS (USDA) menunjukkan petani berencana mengurangi benih jagung mereka sebesar 1,5 persen dibandingkan 2021. Penanaman kedelai terlihat meningkat 1,8 persen. Laporan tersebut dijadwalkan akan dirilis pada pukul 23.00 WIB, Kamis. Pelemahan kedelai dibatasi oleh tanda-tanda permintaan yang kuat untuk pasokan AS bahkan dengan kacang yang baru dipanen dari Amerika Selatan tersedia di pasar. Gandum melonjak ke level tertinggi sepanjang masa awal bulan ini karena kekhawatiran atas pasokan dari wilayah Laut Hitam setelah Rusia menginvasi Ukraina. Namun pasar mengincar sumber lain seperti Uni Eropa dan India untuk menggantikan beberapa pasokan yang hilang dari wilayah Laut Hitam. Spekulan besar menaikkan  net long position  mereka di kontrak berjangka jagung CBOT dalam seminggu hingga 22 Maret, menurut data regulasi yang dirilis pada Jumat. Laporan komitmen mingguan pedagang Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas juga menunjukkan trader nonkomersial, kategori yang mencakup hedge fund, meningkatkan net short position mereka di gandum CBOT dan meningkatkan net long position di kedelai.
https://pertanian.sariagri.id/91968/harga-jagung-dan-kedelai-anjlok-jelang-rilis-data-penanaman-amerika?utm_source=dlvr.it&utm_medium=blogger&utm_campaign=Google%20SariAgri.id

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama